Tiga Prinsip Dasar Mendesain Data Center

Tiga Prinsip Desain Data Center

Data center (DC) adalah sumberdaya kritikal di dalam organisasi. Sebagai kita bersama ketahui, data center menyediakan storage (penyimpanan), manajemen dan diseminasi data, aplikasi dan komunikasi untuk bisnis. Saat karyawan dan customer tak adapat mengakses server, sistem storage, dan perangkat jaringan yang berada di dalam data center, maka seluruh organisasi mengalami proses shut down. Milyaran rupiah bisa hilang dalam beberapa menit khususnya dalam bisnis seperti perbankan, airlines, shipping, dsb.

Berhadapan dengan masalah ini maka eksekutif TI saat ini harus mampu mengoptimalisasikan data center, khususnya infrastruktur jaringan. Karena hampir 70% permasalahan downtime pada jaringan berasal pada layer physical spesifiknya terletak pada persoalan cabling. Oleh sebab itu, perlu dipertimbangkan suatu desain yang optimal yang berkaitan dengan desain infrastruktur kabel data. Dengan tiga prinsip ini di jadikan dasar desain infrastruktur data center maka kita mendapatkan keuntungan dan penghematan yang optimal sepanjang beroperasinya data center. Jika kita memahami 3 prinsip ini dalam desain data center, maka kita bisa mendapatkan:

  • Menekan biaya total untuk akuisisi data center.
  • Mendukung total biaya untuk pengembangan di masa yang akan datang.
  • Mengurangi risiko down time.
  • Memaksimalisasikan kinerja data center.
  • Meningkatkan kemampuan data center dalam hal konfigurasi ulang.

Prinsip Pertama: Optimalisasi Space

Desain ruangan (baik luasan maupun volume) yang optimal pada data center adalah prinsip dasar pertama untuk mendapatkan infrastruktur data center yang berkinerja maksimal. Dengan biaya pembangunan data center per-meter persegi sebesar USD 12.000 untuk jenis tier III dan IV (Sumber: Uptime Institute) maka perlu dipertimbangan desain pembagian space yang mempertimbangkan faktor skalabilitas di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, mendefinisikan kebutuhan saat ini dan kebutuhan di masa yang akan datang untuk menentukan faktor skalabilitas adalah titik kritis dalam optimalisasi raungan data center.

Saat ini telah menjadi concern para Manajer TI yang telah menyadari pemanfaatan secara maksimal sumberdaya ruangan sebagai aspek kritikal dalam desain data center. Di pihak lain, bila space tidak di optimalisasi dalam proses desain, akan berakibat pada proses lainnya seperti penempatan rak, cable tray, ac presisi, dsb. Jika di masa yang akan datang ada kebutuhan tambahan space yang ternyata tidak diakomodasi dalam proses desain maka biaya yang ditimbulkan karena penambahan atau perluasan data center jauh lebih besar di masa yang akan datang ketimbang bila dilakukan di masa kini.

Dengan semakin berkembangnya pertumbuhan data maka lebih banyak dibutuhkan space storage ketimbang infrastruktur lainnya. Desain high density untuk cabling yang meminimalisasi cable tray, ducting, dsb akan memberikan ruang yang fleksibel untuk konfigurasi ulang agar mendukung pertumbuhan data center.

Prinsip Kedua: Reliabilitas

Layanan data center tanpa downtime atau interupsi adalah adalah faktor kritis pada operasi harian dan produktivitas bisnis. Sementara downtime akan berdampak pada kerugian yang menurut hasil survey di USA bisa merugikan antara USD57K hingga USD6,7juta per-jam. Oleh sebab itu, data center di desain dengan konsep redundant, memiliki sistem fail-safe yang reliabel, dan level avaibilitas yang tinggi. Reliabilitas data center ini sangat ditentukan oleh kinerja dari infrastruktur jaringan khususnya infrastruktur cabling.

Konektivitas pada cabling mesti menjamin transfer data dari satu perangkat ke perangkat yang lain dengan tingkat transfer data berkecepatan tinggi. Oleh sebab itu, cabling dan aksesoris yang dibackup oleh merk yang memiliki reputasi yang bagus dan berkualitas menjadi hal yang penting untuk menjamin konektivitas data center. Cabling yang digunakan tidak hanya mampu menghandle transfer data berkecepatan tinggi yang ada saat ini tapi juga transfer data berkecepatan tinggi di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, infrastruktur cabling yang ada saat ini harus di desain untuk mengantisipasi kecepatan bandwidth throughput hingga 10 sfd 15 tahun yang akan datang.

Prinsip Ketiga : Managebility

Perkembangan teknologi yang cepat seringkali menuntut fleksibilitas kita dalam mengadopsinya. Dengan cabling yang sifatnya manageable akan membantu kita dalam merekonfigurasi ulang infrastruktur cabling bila ada keperluan untuk dissaster recovery, upgrade ataupun modifikasi. Managebility dimulai dari solusi strategis, unified cable management yang memastikan cabling dan koneksinya secara proper teroraganisasi, mudah di cari dan diakses, dan simple untuk di konfigurasi ulang.

Layanan Infrastruktur Teknologi Informasi

Informasi lebih lanjut mengenai layanan konsultasi dan sistem integrasi khususnya di bidang infrastruktur cabling pada data center silahkan kontak kami melalui FORM ONLINE ini. Kami hanya menindaklanjuti permintaan Anda setelah form tsb diisi, terimakasih.

===

Link Menarik :