PT. NetSolution menyediakan layanan jasa penyusunan sebagai Cetak Biru TI. Dalam penyusunan dan pengembangan IT Blueprint kami menggunakan framework utama enterprise architecture TOGAF (The Open Group Architecture Framework) dan SITAP (Strategic IT Architecture Plan). Kemudian untuk mendukung kedalaman atau kerincian penyusunan, kami juga menggunakan framework COBIT untuk pembahasan IT Governance, standar ISO27001 atau CIS Controls untuk sistem manajemen keamanan informasi, dan ITIL untuk IT Service Management.
Informasi lebih lanjut mengenai layanan kami, bisa mengontak Tim Sales kami melalui formulir isian di LINK INI. Mohon maaf, kami hanya menindaklanjuti permintaan presentasi, meeting, penawaran dan proposal setelah menerima form yang telah diisi dengan lengkap.
Apa yang Dimaksud dengan Cetak Biru TI?
Cetak Biru TI merupakan suatu rencana jangka panjang untuk pengembangan sistem/teknologi informasi dalam mensupport organisasi untuk meraih visi dan misi organisasi. Cetak Biru TI biasanya terdiri dari beberapa strategi yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai enabler dan sekaligus juga untuk menambah keunggulan kompetitif terhadap kompetitor. Bahasan Cetak Biru TI dimulai dari visi dan misi organisasi sampai pada perencanaan manajemen proyek IT untuk mencapai kondisi target/ideal.
Saat ini, penggunaan teknologi informasi terus bertambah pesat. Bukan saja untuk kebutuhan proses operasional sehari-hari, tetapi juga dalam proses pengambilan keputusan. Bahkan di beberapa bidang industri tertentu seperti keuangan, ketergantungan terhadap penggunaan IT sangat dominan.
Namun demikian, organisasi tidak bisa begitu saja mengeluarkan investasi besar-besaran untuk penerapan TI. Mereka perlu memperhitungkan biaya dan benefit yang dihasilkannya. Oleh karenanya, organisasi membutuhkan semacam cetak biru perencanaan atau blue print — yang sering disebut Cetak Biru TI atau seringkali diperistilahkan sebagai: IT Strategic Plan atau IT Master Plan, — sebagai pedoman bagi organisasi dalam menerapkan teknologi/sistem informasi.
Cetak Biru TI secara fundamental merupakan rencana strategis organisasi dalam menerapkan dan membangun sistem/teknologi informasi. Di dalamnya terdapat pedoman kebutuhan sistem/teknologi informasi seperti apa yang dibutuhkan oleh organisasi. Perlu untuk dicatat bahwa Cetak Biru TI adalah turunan dari rencana bisnis organisasi. Karena IT diterapkan sebagai perangkat untuk mendukung organisasi meraih visi, misi, tujuan dan strategis bisnisnya. Maka, tanpa ada visi dan misi yang jelas dari organisasi akan sulit buat kita menyusun Cetak Biru TI.
Benefit Penerapan Cetak Biru TI
Satu, Cetak Biru TI menjadi pedoman dasar bagi perencanaan organisasi dalam investasi dan penerapan TI. Dengan demikian, perusahaan tidak lagi sekadar membeli ataupun menginstall secara impulsif, tetapi mempunyai perencanaan yang baik.
Kedua, perusahaan dapat meminimalisasi risiko yang bisa timbul dalam penerapan IT. Terdapat risiko yang mungkin muncul dalam penerapan IT, di antaranya:
- Adanya ketidakcocokan antara kebutuhan bisnis dengan sistem informasi yang dibangun
- Terdapat aplikasi yang digunakan karena tendensi tambal sulam, sehingga tidak bisa saling berkomunikasi antara satu dengan yang lain
- Investasi tidak memberikan manfaat seperti yang diharapkan khususnya dalam mendukung bisnis organisasi.
- Standar kualitas sistem/teknologi informasi tidak sesuai dengan standar industri yang semestinya.
Ketiga, Cetak Biru TI bisa menjadi perangkat untuk kontrol dan parameter yang efektif untuk menilai kinerja dan keberhasilan penerapan TI di suatu organisasi. Dalam jangka pendek misalnya, organisasi bisa melihat sistem apa saja yang sudah atau belum diterapkan.Untuk jangka menengah apa saja yang perlu dipersiapkan dan dalam jangka panjang apa saja yang mesti dicapai.
Penerapan Cetak Biru TI
Cetak Biru TI harus mengacu pada rencana bisnis perusahaan, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami visi-misi organisasi, serta target dan tujuan yang akan dicapai organisasi dalam jangka waktu tertentu. Dari situ kita bisa melakukan breakdown secara lebih detil untuk mendapatkan informasi bisnis seperti apa yang dibutuhkan.
Kebutuhan informasi itu misalnya bisa berupa informasi kondisi keuangan, profil pelanggan, efektivitas marketing channel, produktivitas setiap pekerja, produktivitas mesin, tingkat inventori, profitabilitas setiap produk, dan berbagai informasi spesifik lain yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing organisasi.
Dari berbagai kebutuhan informasi bisnis inilah kemudian dinterpretasikan menjadi kebutuhan sistem dan teknologi seperti apa yang harus dipenerapan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Biasanya, kebutuhan sistem dan TI ini pada saat penerapan diterjemahkan secara teknis menjadi kebutuhan aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras . Pada proses ini dijelaskan dengan rinci bagaimana organisasi akan mengelola berbagai sumber daya yang ada mulai dari aspek organisasi, SDM, ataupun perangkat lunak dan perangkat keras yang akan diterapkan.
Bagian akhir dari Cetak Biru TI adalah project management. Pada bagian ini dipetakan proyek TI apa yang menjadi skala prioritas organisasi dibandingkan dengan proyek yang lain. Manajemen proyek juga mengatur kalender penerapan setiap proyek hingga jangka waktu tertentu, misalnya tiga sampai lima tahun ke depan. Hal ini akan sangat berguna bagi perusahaan dalam mengatur sumber daya mulai dari keuangan, SDM, dan berbagai sumber daya lain yang terkait.
Dalam beberapa kasus tertentu, Cetak Biru TI biasanya mengalami revisi sesuai dengan dinamika bisnis dan kebutuhan organisasi. Tentu saja, biaya penerapan TI yang sering sangat mahal itu, akan lebih mudah dikelola dan dikontrol risikonya jika organisasi mempunyai Cetak Biru TI yang baik.
***